Surabaya - Sholeh (23) asal Dusun Nduran RT 3 RW 2 Wonoayu, Sidoarjo mengaku tidak tahu jika saat menggauli Tabita ternyata sudah tak bernyawa. "Saya tidak tau kalau korbanya mati," aku Sholeh.
Seperti diketahui Tabita Maerani Kristanti (21) asal Blitar tewas dibunuh dengan cara dicekik. Setelah tewas Tabita digauli Sholeh karena sakit hati sering dihina.
Sebelumnya korban yang baru seminggu bekerja tersebut dinyatakan meninggal tak wajar dan jatuh dari lantai 2 ditempat kerjanya. "Sebelum meninggal, Sholeh memanggil Tabita di lantai atas dan mengaku tuan Ho," kata Kombes Coki Manurung Kapolrestabes Surabaya, Senin (18/10/2011).
Akhirnya korban mencari tahu siapa yang memanggil. Karena tidak tau tempatnya, korban bertanya kepada rekannya untuk mengetahui yang memanggilnya itu ada dimana.
Ternyata yang memanggilnya diketahui ada di lantai 3, saat ada dilantai 2 korban dihadang oleh tersangka. "Boleh tau minta nomer telponnya ta mabk," tanya Sholeh ke korban.
Namun korban memberikan jawaban yang membuat Sholeh tersinggung. "Levelmu apa kok tanyak no telponkun," kata Tabita. Akibat digertak itu Sholeh tersinggung, sehingga Tabita disekap dan dibawa ke ruang wudu. "Ampun mas ampun," kata korban ke tersangka, Sholeh akhirnya melepaskan sekapannya. Setelah dilepas Sholeh dihina lagi, "Ndak bisa ngurus anak gitu," hinaan kedua yang dilontarkan korban membuat Sholeh Jengkel.
Tabita kemudian disekap lagi dan dibawa ke ruang miting yang memang waktu itu tidak digunakan dan sedang kosong.
Akibat sekapan Sholeh terlalu erat, membuat korban meninggal dan Sholeh melucuti celana dan baju korban dan menggaulinya hingga puas.
Usai melampiaskan nafsunya, Sholeh membawa korban ke mushola lagi setelah membetulkan celana dan baju korban dan menjatuhkan di lift barang agar tidak ketahuan.
Dari situ terlihat seolah-olah korban meninggal karena kecelakaan kerja. Dibalik pembuhunuhan ternyata secara diam-diam Sholeh menyimpan rasa cinta terhadap Tabita.