Ngawi - Kabar Dibukanya Benteng Van Den Bosch atau lebih dikenal dengan Benteng Pendem sontak membuat warga Ngawi bertanya benarkan dibuka untuk umum.
Selama 20 tahun benteng bersejarah dan prestisius itu dengan arsitekur kastil khas eropa ditutup untuk umum dengan alasan yang tidak jelas.
Mendengar dibukanya untuk umum Beritajatim berkesempatan masuk ke Benteng yang dibangun Gubernur Jenderal Defensieljn Van Den Bosch sekitar dua abad lalu.
Sejumlah sejarawan mengakui Pembangunan Benteng ini tentu untuk menangkal serangan dari Pasukan Diponegoro dalam perang Jawa tahun 1825-1830.
Minggu pagi yang sejuk sejumlah petugas Batalyon Armed 12 memeriksa sejumlah pengunjung, hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ini berbeda dengan pengunjung yang masuk wilayah Benteng yang masih dikuasai Batalyon Armed 12 di Kelurahan Pelem ini memeriksa secara ketat.
Mereka akan diinterograsi dengan panjang dan akan ditolak kalau tidak mempunya tujuan yang jelas. Apalagi yang membawa kamera sejumlah penjaga yang berbau doreng tersebut akan menolak dengan tegas. "Saya empat bulan lalu masuk dan memotret, petugas kemudian menghapus foto," kata Yanto warga yang pernah tinggal di sekitar lokasi Benteng.
Sejak tahun 1962,Benteng Van Den Bosch dijadikan markas Yon Armed 12 yang sebelumnya berkedudukan di Kecamatan Rampal,Kabupaten Malang. Kegiatan latihan militer dan kesatuan juga dipusatkan di areal benteng. Meski awalnya yang menempati hanya 365 prajurit dengan komandan batalyon pertama Kapten Art Sumanto.
"Dulu saat masih kecil kami sering main di Benteng Pendem, dan tentara juga tidak pernah mengusir warga yang masuk," imbuh Antok.
Seperti dilansir di koran radarmadiun Pemkab Ngawi juga memberikan lahan di jalan Siliwangi Karena kondisi bangunan tidak mendukung untuk perkembangan dan kemajuan kesatuan dan tahun 1080-an Batalyon Armed 12 menempati lokasi anyar di Jalan Siliwangi.
Namun,sebagian areal benteng masih digunakan untuk gudang persenjataan.Itulah yang mendasari kenapa selama puluhan tahun Benteng Pendhem tertutup bagi umum.
''Baru tahun ini,gudang persenjataan baru bisa dipindahkan ke kesatuan di Jalan Siliwangi.Sampai sekarang masih kami lakukan perawatan secara rutin. Begitu juga bangunan lain yang masih ada kaitannya dengan Benteng Pendhem,''terang Mayor Arm Sugeng Riyadi Komandan Yon Armed 12 Ngawi.
Beritajatim sendiri masuk ke areal Benteng Pendem tersebut, ketika masuk panggung kesenian rakyat yang dulu dibangun Pemkab Ngawi terlihat sudah hancur dan tidak terawat. Gedungnya seperti terkubur oleh tanah gerak.Lapangan Sepakbola yang dulu digunakan untuk klub kesebelasan Benteng Putra juga sudah rusak dan dijadikan sawah.
Sebelum masuk ke Benteng Pendem ada tulisan papan putih mencolok 'Kawasan Terbatas dilarang Memotret'. Sebelumnya warga yang hendak masuk ke Benteng bisa lewat sungai pertemuan Bengawan Solo dan Madiun melalui Desa Ngawi Purba kemudia memotret bangunan di bagian luar.