Kemacetan lalu lintas yang makin parah menyebabkan pengemudi sering jadi bete. Pasalnya, situasi yang dihadapi selalu sama atau monoton. Kalau dibiarkan, apalagi stress juga makin tinggi, berpotensi menyebabkan kecelakaan!
Kondisi tersebutlah yang diantisipasi para ahli otomotif dan produsen mobil Eropa. Bekerjasama dengan HAVEit ((Highly Automated Vehicles for Intelligent Transport), lembaga riset yang danai oleh Uni Eropa, sedang mengembangkan sistem yang disebut “Temporary Auto Pilot“ (TAP). Ya, mobil melaju dengan pengemudi tidak perlu memegang atau mengendalikan setir! Kendati demikian, pengemudi tetap dituntut untuk memperhatikan kondisi di sekitar, terutama di depan dan samping mobilnya.
Menurut, Prof. Dr. Jürgen Leohold, Executive Director Volkswagen Group Research (salah satu perusahaan mobil yang ikut dalam pengembangan), TAP sebenarnya diarahkan untuk mencegah rasa bosan pengemudi, baik ketika sedang menghadapi kemacetan berat maupun ketika meluncur di jalan tol.
Dengan TAP, mobil yang menggunakannya akan mengikuti kendaraan yang meluncur di depannya. Termasuk mempercepat laju, deselerasi (memperlambat) ketika akan membelok dan sebagainya. Dijelaskan pula, alat ini bisa bekerja sampai kecepatan 130 km/jam.
Sebenarnya, konsep ini bukan baru. Sebelumnya sudah ada alat untuk mengontrol kecepatan mobil yang disebut cruise control (melaju pada kecepatan konstan) atau yang lebih canggih lagi adaptive cruise control. Versi terakhir, sudah bisa mengatur kecepatan, cepat atau lambat berdasarkan kendaraan di depannya.
Namun TAP, menurut Prof. Dr. Jürgen Leohold, TAP merupakan alat transisi untuk menuju ke sistem mengemudi otomatik penuh. Sistem merupakan gabungan dari Adaptive Cruise Control dan Lane Assist.
Dengan mengaktifkan “Pilot Mode”, mobil akan melaju dengan jarak aman dari kendaraan di depannya. Diakui, sistem ini belum sempurna, namun diharapkan bisa mengurangi kecelakaan.
Keunggulannya- dibandingkan dengan sistem pengemudi otomatis yang dikembangkan Google dan Audi – komponen pemantau yang digunakan, yaitu sensor –sensor sudah diproduksi secara massal. Komponen pemantau jarak dan lingkungan digunakan antara lain kamera, sensor ultrasonik, laser untuk memindah dan horizon elektronik. Dengan ini pula, Leohold yakin TAP bisa digunakan dalam waktu dekat!