Mantan perwira intelijen senior Rusia dihukum sebagai pengkhianat. Sebab, ia membocorkan 10 mata-mata yang menyamar di Amerika Serikat.
Dalam persidangan secara in absentia, Pengadilan Militer Distrik Moskow menyatakan, Alexander Poteyev bersalah melakukan desersi dan pengkhianatan tingkat tinggi. Vonis 25 tahun dijatuhkan dalam sidang yang tertutup untuk umum ini. Hakim juga mencopot semua gelar dan tanda jasanya.
Menurut pengadilan, Poteyev bertugas mengawasi para agen tidur Rusia di AS dalam kapasitasnya sebagai kepala deputi Departemen 'S' --di bawah dinas intelijen luar negeri Rusia.
Sidang berlangsung tanpa kehadiran Poteyev yang melarikan diri ke AS, beberapa saat sebelum FBI mengumumkan mereka mengungkap jaringan mata-mata Rusia musim panas lalu. Ia bahkan meninggalkan istrinya.
Di pengadilan, hakim menguak pesan pendek perpisahan Poteyev dengan istrinya, Marina. "Mary, tetaplah tenang. Aku akan pergi, tidak untuk waktu yang singkat. Tapi, selamanya. Aku tak menginginkan ini, tapi aku harus melakukannya," tuturnya.
Di antara intel yang dikuak Poteyev adalah si intel cantik, Anna Chapman yang jadi selebritas mendadak gara-gara skandal ini.
Perempuan bernama asli Anna Kuschenko itu juga ikut bersaksi di pengadilan. Seperti dimuat media Rusia, Chapman mengatakan, Poteyev diduga menyediakan informasi yang mengarah pada penangkapannya dan sembilan agen lainnya.
Kata Chapman, ia ditangkap setelah mata-mata AS yang menyamar mengontaknya menggunakan kode rahasia yang hanya dia dan Poteyev yang tahu. Saat itu, firasat buruk sudah ia rasakan.
Agen yang lain mengkonfirmasi pernyataan Chapman. Bahwa hanya Poteyev yang punya akses terhadap data-data sensitif yang memungkinkan aparat AS menangkap mereka.
Kemudian yang terjadi, para mata-mata itu lantas dideportasi ke Rusia, diduga ditukar dengan intel AS yang ditahan di Rusia. Ini adalah skandal mata-mata sejak Perang Dingin.
Meski sempat jadi bagian dari kontroversi, penangkapan justru menguntungkan para intel Rusia. Pulang ke negerinya, mereka dianggap pahlawan.
Terutama Anna Chapman. Tak hanya muncul di peluncuran Roket Soyuz TMA-01M dan jadi model sampul majalah Maxim. Di malam pergantian tahun 2011, intel cantik itu dinobatkan menjadi 'woman of the year' alias perempuan paling populer oleh stasiun televisi pemerintah Rusia, Channel One.
Selain bekerja di sebuah bank papan atas di Rusia, ia juga mendapat posisi sebagai pemimpin pemuda di partai politik Perdana Menteri Putin. (art)