http://www1.adsensecamp.com/show/click.php?sid=mRdDaoNm8jEfHjaXqGsflH3ruphn9bMloL0lNGftgL4%3D&mid=EjaJmS1dntm%2BX72MOzJDBQE8LK%2Fi2T92ec739JbynYU%3D&ogi=r1efHiL667Gw178F%2FwEKiwD6bAvnS98FPQzVjg73xyM%3D&omid=BQd02UEWA%2Fs%3D&chan=WB3ae77b+8A%3D&i=6zepDC1828IRA3NnZPI4x3y5wpnCV3PoyW5ZUNXhvNnNjvvVUPwD4yC5ALPkvmVH&r=S3bVBZ7uC8wCmvRpmt5qgx15VfAQVibWFgEk6cp8ypeT9DR6G2klxBQeXRxSdpEI0ExoTzy48Q%2F%2BY7zpAqYiXA%3D%3D&a=xHMulCJa2UOFnEPfzInWFAfTW4SZZC8wcztg31qspQrmhhJRxvOKbj7L8Xrjcyq4NdhBTaHVaYGQ8JZ5LlQdtXZlYikVkwaBQji7ZbeS7HgSHL5%2FxUQ%2BIk%2FlBGI9VYuZFkkvG4usQIrdUSVoTlbfSQ%3D%3D

Mengaku Tentara, Bisa Perdaya Lima Perempuan

Surabaya - Populernya situs jejaring sosial membuat tak sungkan seseorang melakukan penipuan. Salah satunya yang dilakukan M. Hari Ismail yang mengaku sebagai tentara di akun facebooknya. Dia berhasil memperdaya tak hanya satu orang, namun 5 perempuan sekaligus.

Dan bukan perempuan biasa yang berhasil dipikat dan dirayu pria 20 tahun itu. Para korban yang antara lain seorang pegawai bank, polsuska dan juga pegawai konter di WTC berhasil diperdayanya. Tak hanya harta, dua dari lima perempuan itu juga berhasil ditiduri.

"Semua itu dilakukan tersangka dengan embel-embel perwira tentara berpangkat Letnan Satu (Lettu)," kata Kompol Suparti kepada wartawan, Rabu (7/12/2011).

Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya itu mengatakan bahwa aksi Hari dimulai Mei lalu. Di akun facebooknya, pria warga Jalan Purwodadi itu menuliskan statusnya sebagai tentara berpangkat Lettu yang berdinas di Batalyon 721 Palopo.

Hari juga mengaku lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2005. Hari memang terobsesi menjadi tentara tetapi obsesinya itu tak kesampaian. Di facebook itu pula, pria pengangguran itu menambahkan teman wanita secara acak dan mulai berkenalan dengan mereka.

Gayung pun bersambut, setidaknya ada 5 perempuan yang berhasil dipikat dengan status tentara. Lima korban itu berasal dari Surabaya (2), Sidoarjo, Blitar dan Jember (masing-masing 1)

"Dari chatting di facebook, tersangka dan korban akhirnya ketemuan," tambah Suparti.

Singkat cerita, tersangka akhirnya jadian dengan para korban. Para korban semakin yakin dengan status ketentaraan hari karena saat bertandang ke rumah, hari selalu mengenakan pakaian tentara lengkap dengan tanda dan atribut kedinasannya. Dari rasa percaya itu, hari mulai melancarkan niat busuknya.

"Dengan modus yang sama, tersangka mulai meminjam uang dari korban dengan janji akan dikembalikan," lanjut mantan Kapolsek Asemrowo itu.

Suparti menjelaskan bahwa dari setiap korban, Hari berhasil 'meminjam' uang sebesar Rp 2 - Rp 3 juta. Dan tak hanya itu, Hari juga berhasil meniduri dua dari lima perempuan tersebut dengan alasan akan dinikahi.

Rupanya para korban mulai mencium gelagat tak beres dari Hari. Hari yang mencium gelagat itu pun segera bertindak sebelum tertangkap basah.

"Tersangka kabur ke Pati selama 2 bulan. Di sana dia berjualan pulsa," lanjut Suparti.

Meski kabur, namun para korban tetap melapor. Dari hasil laporan itu, tentara gadungan tersebut akhirnya dapat diamankan. Secara fisik, tampang Hari tidak cocok menjadi seorang tentara. Dia pendek dan cukup tambun. kenapa para korban bisa percaya ? Ah entahlah.