http://www1.adsensecamp.com/show/click.php?sid=mRdDaoNm8jEfHjaXqGsflH3ruphn9bMloL0lNGftgL4%3D&mid=EjaJmS1dntm%2BX72MOzJDBQE8LK%2Fi2T92ec739JbynYU%3D&ogi=r1efHiL667Gw178F%2FwEKiwD6bAvnS98FPQzVjg73xyM%3D&omid=BQd02UEWA%2Fs%3D&chan=WB3ae77b+8A%3D&i=6zepDC1828IRA3NnZPI4x3y5wpnCV3PoyW5ZUNXhvNnNjvvVUPwD4yC5ALPkvmVH&r=S3bVBZ7uC8wCmvRpmt5qgx15VfAQVibWFgEk6cp8ypeT9DR6G2klxBQeXRxSdpEI0ExoTzy48Q%2F%2BY7zpAqYiXA%3D%3D&a=xHMulCJa2UOFnEPfzInWFAfTW4SZZC8wcztg31qspQrmhhJRxvOKbj7L8Xrjcyq4NdhBTaHVaYGQ8JZ5LlQdtXZlYikVkwaBQji7ZbeS7HgSHL5%2FxUQ%2BIk%2FlBGI9VYuZFkkvG4usQIrdUSVoTlbfSQ%3D%3D

RD, Siapkan Strategi Lawan Malaysia Nanti

Jakarta - Pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan, punya strategi khusus untuk meredam tim Malaysia di final sepakbola SEA Games XXVI. Salah satunya adalah menjaga keseimbangan menyerang dan bertahan.

Indonesia akan bertemu dengan Malaysia di final sepakbola SEA Games XXVI, Senin (21/11/2011) malam WIB. 'Garuda Muda' lolos usai menundukkan Vietnam, sementara Malaysia menyingkirkan Myanmar.

Gaya main Malaysia jelas berbeda dengan Vietnam yang cepat dan agresif. Mereka lebih disiplin dengan mengandalkan kolektivitas permainan.

"Malaysia gaya mainnya lebih mirip Singapura. Dia sabar, dia menunggu lawan masuk, kemudian kita salah, baru dia melakukan counter attack," ucap Rahmad seusai memimpin latihan di The Sultan Hotel, Minggu (20/11/2011) sore WIB.

Dengan lawan yang bertipe demikian, Rahmad meminta Egi Melgiansyah dkk. untuk tidak lengah dan terus mempertahankan keseimbangan tim.

"Harus disiplin menjaga keseimbangan menyerang dan bertahan. Itu kuncinya," tegasnya.

Rahmad belum tahu apakah timnya mampu memperagakan pressing football seperti saat menghadapi Vietnam. Sebab, gaya main seperti itu butuh energi besar.

"Ini akan sangat erat kaitannya dengan kondisi fisik pemain. Sudah saya jelaskan, bermain dengan cara seperti kemarin memang sangat menguras energi," ujarnya.

"Kalau kondisi fisik anak-anak siap, ya itu pilihan. Kita harus berhitung, apakah siap melakukan itu selama 90 menit. Kapan iya, kapan jangan," tutup Rahmad.