Kuta - Setelah dua malam melewatkan waktu di Bali, Air Force One menghidupkan keempat mesinnya sementara karpet merah menuju pintu di ketinggian, yang memasang lambang kepresidenan Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat, Barack Husein Obama II, menaiki anak-anak tangga dengan langkah ringan dalam balutan jas hitam memasuki tubuh pesawat terbang berkelir biru muda-putih itu.
Jumat sore itu, Obama melambaikan tangan dan sebentar kemudian pintu utama pesawat terbang jumbo jet Boeing B-747 seri 200 itu ditutup. Rombongan pengantar sedikit demi sedikit beringsut, di antaranya Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino P Djalal, Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro, dan sejumlah besar lain pejabat negara.
Selesai sudah kunjungan resmi Obama di Indonesia, mengikuti rangkaian KTT Ke-19 ASEAN, KTT ASEAN-Amerika Serikat, KTT Asia Timur, disela Forum Bisnis ASEAN. Dari apron VIP Bandar Udara Ngurah Rai di tepi ujung landasa 090 Bandar Udara Ngurah Rai, Air Force One langsir ke titik awal dan mesin-mesin General Electrik-nya mengudarakan Obama dan rombongan.
Jauh sebelum dia menjadi "orang" seperti sekarang ini, Obama pernah empat tahun menjadi warga Jakarta sebagai siswa sekolah dasar di Menteng. Saat itu dia juga bertingkah laku sama seperti teman-teman Indonesia-nya.
Kali ini Obama tidak hadir sendirian, karena ada asistennya di kabinet, Menteri Luar Negeri, Hillary Clinton, yang juga hadir dalam sejumlah pertemuan penuh dengan kepentingan negara itu di ASEAN dan Asia Timur. Hillary telah mendahului Obama satu jam sebelum Air Force One lepas landas.
Terkait dengan ASEAN, tidak berapa lama lagi Clinton akan kembali ke kawasan ini. Kali itu, dia akan mendarat di Myanmar dan bertemu dengan Perdana Menteri Myanmar, Thein Sein, dengan sejumlah pejabat penting negara yang agama dominannya adalah Buddha.
Selama di Bali, Obama melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Susilo Yudhoyono dan Perdana Menteri China, Wen Jiabao. Obama dan Wen bahkan satu meja makan dalam jamuan malam kenegaraan di Bali semalam (18/11).
Di selasar menuju ruang jamuan makan malam itu dilaksanakan, Obama aktif berbincang dengan Perdana Menteri Jepang, Yoshohiko Noda. Mereka bercakap-cakap di belakang Yudhoyono yang sebelumnya dipersilakan Obama memimpin barisan ke-18 kepala negara dan kepala pemerintahan yang menjadi tamu kehormatan dalam jamuan makan malam kenegaraan itu.
