http://www1.adsensecamp.com/show/click.php?sid=mRdDaoNm8jEfHjaXqGsflH3ruphn9bMloL0lNGftgL4%3D&mid=EjaJmS1dntm%2BX72MOzJDBQE8LK%2Fi2T92ec739JbynYU%3D&ogi=r1efHiL667Gw178F%2FwEKiwD6bAvnS98FPQzVjg73xyM%3D&omid=BQd02UEWA%2Fs%3D&chan=WB3ae77b+8A%3D&i=6zepDC1828IRA3NnZPI4x3y5wpnCV3PoyW5ZUNXhvNnNjvvVUPwD4yC5ALPkvmVH&r=S3bVBZ7uC8wCmvRpmt5qgx15VfAQVibWFgEk6cp8ypeT9DR6G2klxBQeXRxSdpEI0ExoTzy48Q%2F%2BY7zpAqYiXA%3D%3D&a=xHMulCJa2UOFnEPfzInWFAfTW4SZZC8wcztg31qspQrmhhJRxvOKbj7L8Xrjcyq4NdhBTaHVaYGQ8JZ5LlQdtXZlYikVkwaBQji7ZbeS7HgSHL5%2FxUQ%2BIk%2FlBGI9VYuZFkkvG4usQIrdUSVoTlbfSQ%3D%3D

Jatuhnya Pesawat Susi Air

JAKARTA - Pesawat Susi Air yang jatuh di Nabire, Papua Barat, Rabu (23/11/2011) sebenarnya sudah hendak mendarat ketika mengalami kecelakaan. Namun sesaat sebelum mendarat tiba-tiba pilot menaikan kembali badan pesawatnya dan bergerak ke arah kiri, kemudian menabrak tebing yang berada di sekitar bandara.

Kronologi peristiwa jatuhnya pesawat ini dipaparkan oleh pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti dalam konferensi pers di kediamannya, Jalan Surabaya No.24, Jakarta Pusat. Susi menuturkan, awalnya pesawat Cessna Grand Caravan (bukan Twin Otter seperti diberitakan sebelumnya) dengan nomor registrasi PK-VVG lepas landas dari Bandara Nabire menuju Sugapa pada pukul 08.53 WITA.

Tuti menuturkan, saat melakukan penerbangan, pesawat kargo tersebut membawa sejumlah bahan pokok makanan, diantara 75 kg beras, 15 kg mie, 950 kg semen, 4 kg telur, 26 kg jerigen bensin, 5 kg minyak goreng, 8 kg cargo mix.

"Pesawat itu dikendalikan oleh pilot berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Jessie Becker, dan co-pilot berkewarganegaraan Spanyol bernama Albert Gallego," kata Susi.

Pukul 09.43 WIT, pesawat kehilangan kontak. Menurut Susi, sepuluh menit kemudian, pada pukul 09.53, pihaknya telah mendapat posisi pesawat tersebut. "Perkiraan hilang kontak adalah 1 km di sebelah barat Bilogai dengan koordinat 3 deg 44.53' Selatan, 137 deg 1.46 Timur," jelas Susi.

Setelah mendapat konfirmasi tersebut, pada pukul 09.55, Susi Air kemudian mengirimkan tim recovery berupa dua pesawat porter dan dua helikopter yang salah satunya milik Airfast. "Jadi ketika informasi itu kita dapat, kita langsung mengirimkan tim recovery ke lokasi kejatuhan pesawat," kata Susi.

Direktur Operasional Susi Air, Christian mengungkapkan, ketinggian pesawat Susi mulai dirasa aneh ketika memasuki jarak 200 hingga 300 meter sebelum bandara Sugapa. Menurutnya, saat ingin mendarat tiba-tiba pilot menaikan kembali badan pesawatnya dan bergerak ke arah kiri, kemudian menabrak tebing yang berada di sekitar bandara.

"Kalau di Bandara Bilogai prosedur pendaratannya sebenarnya kalau kita sudah sampai ke jarak 200-300 meter sebelum landasan itu tidak bisa belok lagi, harus mendarat. Nah dalam posisi seperti ini kita simpulkan kalau ada yang tidak beres saat itu," tuturnya.

Christian mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat tersebut. "Kita belum dapat simpulkan apa penyebab kejatuhan pesawat itu. Tapi kita sudah menyampaikan peristiwa ini ke KNKP, jadi nanti mereka akan menginvestigasi penyebab seperti apa," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dilaporkan jatuh di Nabire, Papua Barat, Rabu pagi adalah pesawat kargo yang tidak mengangkut penumpang. Pesawat ini diawaki oleh pilot Jessie Becker asal Selandia Baru, dan kopilot Albert Gallego dari Spanyol. Pesawat yang lepas landas dari Nabire menuju Bandara Sugapa, Pegunungan Bintang, Papua ini mengalami kecelakaan saat hendak mendarat.