JAKARTA – Pertandingan babak Kualifikasi Piala Dunia Grup E zona Asia antara Indonesia dengan Timnas Qatar, boleh dibilang partai ngotot. Pasalnya, kedua tim sama-sama memerlukan poin agar peluang melaju ke babak selanjutnya tetap terjaga.
Terlebih Timnas Indonesia belum satu nilai pun didapat. Sebaliknya, Qatar yang menahan imbang dua lawan beratnya, Iran dan Bahrain, sudah mengoleksi dua angka.
Karena itu, posisi Qatar berada di urutan ketiga klasemen Grup E Kualifikasi Piala Dunia, dan Indonesia di posis juru kunci. Sedangkan pimpinan klasemen masih milik Iran, lalu Bahrain di posisi kedua yang sama-sama membukukan nilai empat.
Karena itu, Qatar menargetkan poin sempurna ketika bertandang ke kandang Garunda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Selasa (11/10) malam. Pelatih Qatar, Sebastiao Lazaroni, menegaskan, pertandingan melawan Indonesia merupakan partai habis-habisan.
Bagi Indonesia juga penting kemenangan agar peluang lolos ke babak selanjutnya, terbuka. Jika tidak, langkah Bustomi dkk. akan berhenti di babak penyisihan grup saja.
Perjuangan Cristian Gonzales Cs. cukup berat kendati didukung ribuan suporter Indonesia yang akan memerahkan stadion. Qatar tetap menjadi lawan tangguh kendati striker Hamil Ismail tak bisa dimainkan akibat akumulasi kartu.
KEKUATAN BARU
Dua tim besar yang mereka tahan imbang, yakni Iran dan Bahrain di ajang kualifikasi, dapat memberi gambaran bahwa Timnas Qatar menjadi kekuatan baru di Asia. Apalagi mereka tengah menyiapkan diri untuk tampil mempesona sebagai tim tuan rumah pada Piala Dunia 2022 nanti.
“Saya berpikir hasil draw tidak bagus bagi kami, dan tentu juga bagi Indonesia. Jadi, saya dan kebanyakan orang akan berpikir kalau laga besok akan sulit,” kata Sebastiao Lazaroni kepada wartawan di Senayan, kemarin.
Lazaroni menambahkan, pertandingan nanti merupakan kesempatan terkahir Indonesia jika ingin lolos ke putaran selanjutnya. Walau demikian, bukan berarti Qatar akan berbelas kasih. Seperti Indonesia yang ingin hasil sempurna, tentu Qatar juga demikian. “Jadi kami harus menang di Jakarta,” kata dia.
Kubu Indonesia masih dihinggapi kekhawatiran. Pemain punggawanya, seperti M. Nasuha, Hamka Hamzah maupun Yongki Aribowo belum latihan bersama dengan tim, kemarin. Mereka latihan terpisah dengan arahan fisioterapi Mathios Ibo.
Mudah-mudahan Hamka yang saat melawan Arab Saudi dalam ujicoba di Malaysia tampail gemilang, bisa dimainkan di posisi barunya sebagai gelandang bertahan. Mengenai formasi yang bakal dimainkan, tampaknya tak terlalu beda saat Indonesia berujicoba dengan Arab Saudi, di depan misalnya ada Gonzales dan Irfan Bachdim, serta dibantu Ferdinand Sinaga dari sayap.
Catatan pertemuan kedua tim juga tidak menguntungkan bagi Indonesia. Dari enam kali pertemuannya, Qatar membukukan empat kemenangan.
Pelatih Indonesia Wim Risjbergen mengatakan akan tampil frontal untuk menggapai kemenangan. Tak ada pilihan bagi Wim untuk bisa menang kecuali serang habis Qatar. “Anda tahu saya orang Belanda yang suka dengan permainan menyerang. Tak ada pilihan bagi kami untuk menang kecuali main menyerang lawan Qatar,” katanya.
