http://www1.adsensecamp.com/show/click.php?sid=mRdDaoNm8jEfHjaXqGsflH3ruphn9bMloL0lNGftgL4%3D&mid=EjaJmS1dntm%2BX72MOzJDBQE8LK%2Fi2T92ec739JbynYU%3D&ogi=r1efHiL667Gw178F%2FwEKiwD6bAvnS98FPQzVjg73xyM%3D&omid=BQd02UEWA%2Fs%3D&chan=WB3ae77b+8A%3D&i=6zepDC1828IRA3NnZPI4x3y5wpnCV3PoyW5ZUNXhvNnNjvvVUPwD4yC5ALPkvmVH&r=S3bVBZ7uC8wCmvRpmt5qgx15VfAQVibWFgEk6cp8ypeT9DR6G2klxBQeXRxSdpEI0ExoTzy48Q%2F%2BY7zpAqYiXA%3D%3D&a=xHMulCJa2UOFnEPfzInWFAfTW4SZZC8wcztg31qspQrmhhJRxvOKbj7L8Xrjcyq4NdhBTaHVaYGQ8JZ5LlQdtXZlYikVkwaBQji7ZbeS7HgSHL5%2FxUQ%2BIk%2FlBGI9VYuZFkkvG4usQIrdUSVoTlbfSQ%3D%3D

Mobil Dibawa Kabur, 2 Mahasiswi Jadi Jaminan

ilustrasi
TENGGARONG - Nasib sial dialami Budi Setiawan (32), warga Jalan KH Akhmad Mukhsin, RT 5, Gang Supoyono, Kelurahan Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Dirinya yang berniat menjual mobil Honda Jazz KT 1774 BJ miliknya kepada pria berinisial GN, malah dibawa kabur dengan modus menitipkan dua orang mahasiswi berinisial BG (20) dan ML (20) sebagai jaminan.

Saat ditemui wartawan, Kapolres Kukar Ajun Komisaris Besar I Gusti Kade Budhi Harryarsana didampingi Kasat Reskrim Ajun Komisaris Safi"I Nafsikin melalui Kasubag Humas Ajun Komisaris I Nyoman Subrata menjelaskan, kasus penipuan ini merupakan modus baru di Tenggarong. Yang mana, GN menggunakan para gadis -yang baru dikenalnya berinisial BG (20) dan ML (20) sebagai jaminan dengan iming-iming akan mendapatkan bonus apabila sudah membeli mobil tersebut.

"Kasus penipuan ini terjadi di rumah korban sendiri," ucapnya. Menurut penuturan Budi, lanjut Nyoman, GN mendapatkan informasi dari media masaa bahwa ada mobil yang hendak dijual, kemudian menghubungi korban untuk buat janji bertemu. Setelah disepakati, GN mendatangi rumah korban dengan menggunakan Daihatsu Terios hitam KT 1540 MB bersama dengan dua gadis yang baru dikenalnya malam minggu (8/10) di salah satu tempat hiburan malam (THM) di Samarinda.

"Pelaku mengajak dua gadis tersebut agar dapat membujuk korban menurunkan harga mobil yang ingin dijual tersebut," ucap Nyoman.

Sesampainya di rumah korban, pelaku kemudian langung masuk rumah bersama dua gadis tersebut. Anehnya, ketika mereka melakukan pembicaraan, GN langsung menyepakati harga yang diutarakan oleh Budi, yaitu Rp 136 juta.

Saat itu, pelaku ingin mengatakan kepada korban akan membayar cash mobil tersebut, namun saat itu uangnya kurang. Lalu pelaku meminta izin kepada korban untuk membawa mobil tersebut ke Samarinda untuk menunjukkan kepada keluarga. Sebagai jaminannya, GN menitipkan dua gadis yang ia akui sebagai adik tersebut di rumah Budi sebagai jaminan.

Karena tidak menaruh curiga, Budi mengizinkannya, bahkan menyerahkan surat-surat berupa STNK dan BPKB mobil kepada pelaku. Selain itu, pelaku juga menitipkan mobil Terios yang ia bawa tersebut sebagai jaminan. Hal tersebutlah yang akhirnya membuat korban semakin percaya atas akal bulus pelaku. Belakangan, korban baru sadar BPKB dan STNK mobil miliknya itu diberikan begitu saja kepada pelaku. "Karena merasa tertipu korban langsung melaporkannya ke Polres Kukar," katanya.

Saat ditemui wartawan, Budi saat itu seolah tak sadar ketika memberikan surat-surat mobilnya kepada pelaku. Sebab, ia telah lama ingin menjual mobilnya tesebut, bahkan sampai memasang iklan di koran. "Saat itu tiba-tiba saja saya langsung memberikan BPKB dan STNK tersebut, dan itu saya tidak sadarkan diri seperti kena hipnotis. Setelah mobil itu jalan, beberapa menit kemudian baru saya sadar BPKB saya mana, kemudian saya telepon orang yang bawa mobil saya sudah tidak aktif lagi," akunya.

Terpisah, BG yang tercatat sebagai mahasiswi di salah satu universitas di Samarinda saat ditemui wartawan mengatakan, dirinya baru kenal dengan GN malam minggu (8/10) lalu ketika dirinya sedang bersama keenam temannya. "Kalau tidak salah umurnya sekitar 30-an, ketika itu cowok tersebut (GN) mengaku kepada saya tinggal di Jakarta dan tinggal di Samarinda karena kerja di tambang. Kemudian dia ajak kami ke pub untuk karaokean dan berniat akan mengantarkan kami pulang dengan mobilnya. Kalau mobil sudah berhasil dibeli maka saya dan teman saya akan dapat tip Rp 1,5 juta," ungkapnya.

Sementara untuk barang bukti polisi mengamankan satu unit mobil Terios yang digunakan GN saat ke rumah Budi. "Kasus ini masih kami selidiki, dimohon kepada masyarakat apabila menemukan atau melihat Honda Jazz KT 1774 BJ agar segera melaporkannya ke kantor polisi terdekat karena mobil tersebut adalah mobil hasil penipuan atau pencurian," imbuhnya.