http://www1.adsensecamp.com/show/click.php?sid=mRdDaoNm8jEfHjaXqGsflH3ruphn9bMloL0lNGftgL4%3D&mid=EjaJmS1dntm%2BX72MOzJDBQE8LK%2Fi2T92ec739JbynYU%3D&ogi=r1efHiL667Gw178F%2FwEKiwD6bAvnS98FPQzVjg73xyM%3D&omid=BQd02UEWA%2Fs%3D&chan=WB3ae77b+8A%3D&i=6zepDC1828IRA3NnZPI4x3y5wpnCV3PoyW5ZUNXhvNnNjvvVUPwD4yC5ALPkvmVH&r=S3bVBZ7uC8wCmvRpmt5qgx15VfAQVibWFgEk6cp8ypeT9DR6G2klxBQeXRxSdpEI0ExoTzy48Q%2F%2BY7zpAqYiXA%3D%3D&a=xHMulCJa2UOFnEPfzInWFAfTW4SZZC8wcztg31qspQrmhhJRxvOKbj7L8Xrjcyq4NdhBTaHVaYGQ8JZ5LlQdtXZlYikVkwaBQji7ZbeS7HgSHL5%2FxUQ%2BIk%2FlBGI9VYuZFkkvG4usQIrdUSVoTlbfSQ%3D%3D

Dengan Buku, Obama Membalas Curhat Rakyat

Washington – Dengan jadwalnya yang superpadat sebagai seorang Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama harus memiliki cara mendegarkan curahan hati rakyatnya. Apa yang ia lakukan?

Setiap petang, Obama diberikan apa yang disebutnya sebagai ‘homework packet’. Yakni sebuah map tipis berisi 10 surat dari rakyat Amerika. Dalam surat itu, biasanya mereka mengungkapkan segalanya.

Obama kemudian akan mempertimbangkan korespondensi tersebut, terkadang membalasnya jika surat itu benar-benar menyentuhnya atau dirasa penting untuk dibalas. Dalam beberapa waktu, surat itu menjadi materi videonya.

Surat-menyurat presiden ini kemudian tampil dalam sebuah buku bertajuk ‘Ten Letters’. Isinya menunjukkan bahwa Amerika saat ini memang benar-benar sedang berjuang. Menurut penulisnya, Eli Saslow, korespondensi ini salah satu cara Obama berhubungan dengan rakyat.

“Surat-surat itu bukti interaksi yang intim dengan rakyat biasa. Ini salah satu wadah interaksi otentik mengenai apa yang terjadi dalam kehidupan rakyat sehari-hari,” ujar Saslow, yang bertugas di Gedung Putih untuk Washington Post.