http://www1.adsensecamp.com/show/click.php?sid=mRdDaoNm8jEfHjaXqGsflH3ruphn9bMloL0lNGftgL4%3D&mid=EjaJmS1dntm%2BX72MOzJDBQE8LK%2Fi2T92ec739JbynYU%3D&ogi=r1efHiL667Gw178F%2FwEKiwD6bAvnS98FPQzVjg73xyM%3D&omid=BQd02UEWA%2Fs%3D&chan=WB3ae77b+8A%3D&i=6zepDC1828IRA3NnZPI4x3y5wpnCV3PoyW5ZUNXhvNnNjvvVUPwD4yC5ALPkvmVH&r=S3bVBZ7uC8wCmvRpmt5qgx15VfAQVibWFgEk6cp8ypeT9DR6G2klxBQeXRxSdpEI0ExoTzy48Q%2F%2BY7zpAqYiXA%3D%3D&a=xHMulCJa2UOFnEPfzInWFAfTW4SZZC8wcztg31qspQrmhhJRxvOKbj7L8Xrjcyq4NdhBTaHVaYGQ8JZ5LlQdtXZlYikVkwaBQji7ZbeS7HgSHL5%2FxUQ%2BIk%2FlBGI9VYuZFkkvG4usQIrdUSVoTlbfSQ%3D%3D

Mobil Sapu Angin 4 ITS, Juara Mobil Hemat di Asia

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mempertahankan gelarnya sebagai perancang mobil paling irit dalam Shell Eco-Marathon (SEM) 2011 yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 7-9 Juli 2011.

Pada kategori Urban Concept, mobil "Sapu Angin 4" rancangan mahasiswa ITS berhasil mengumpulkan nilai efisiensi 150 kmpl (kilometer per liter). Hasil ini mengalahkan tujuh tim lainnya yang bersaing di kelas Urban Concept.

Tim ITS juga meraih posisi ketiga untuk kategori ini dengan menempatkan mobil "Sapu Angin 3", setelah meraih nilai efisiensi 113 kmpl. Untuk kategori mobil irit ini, ITS adalah juara bertahan. Tahun lalu, "Sapu Angin 2" keluar sebagai juara.

Kemenangan ITS semakin lengkap setelah ditetapkan sebagai juara dalam kelas alternative-diesel fuel urban concept, karena menggunakan bahan bakar FAME (Fatty Acid Methyl Ester) atau biodiesel.

"Kami menggunakan bahan bakar biodiesel karena ramah lingkungan," kata Rektor ITS Triyogi Yuwono.

Pada kompetisi tahun ini, ITS menurunkan tiga mobil rancangan para mahasiswanya yaitu "Sapu Angin 3", "Sapu Angin 4", dan "Sapu Angin 5". Sapu Angin 3 bermesin diesel 200 cc, sedangkan Sapu Angin 4 menggunakan mesin 100 cc, dan Sapu Angin 5 bermesin 90 cc empat langkah buatan mahasiswa ITS dengan nama Paijo Experiment (PEX) 90.

Sapu Angin 5 yang turun di kelas prototype berhasil mencatatkan hasil sebesar 353 km per liter bensin. Rancangan ini berada di urutan 8 Asia dan nomor 1 Indonesia untuk kelas prototype berbahan bakar bensin.

Yang diunggulkan dari kendaraan yang dirancang ITS ini adalah inovasi teknologi. Misalnya, Sapu Angin 5 mesinnya menggunakan Paijo Experiment dan sistem kontrolnya menggunakan sistem kontrol buatan sendiri dengan nama IQUTECH-E (dibaca dalam bahasa Jawa "iki utekke" yang artinya "ini otaknya"). Sementara itu, Sapu Angin 3 menjadi satu-satunya peserta di kelas urban yang menggunakan diesel dengan bahan bakar alternatif ramah lingkungan yaitu biodiesel.

SEM Asia adalah ajang bagi mahasiswa untuk mengembangkan inovasi, imajinasi, dan kreativitas dalam menciptakan teknologi kendaraan masa depan yang dapat menempuh jarak terjauh, hemat energi, dan ramah lingkungan.